Banyuwangi – Detik dinamika.com // Suasana penuh haru menyelimuti kunjungan Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, ke Sekolah Rakyat Terintegrasi (SRT) 2 Banyuwangi, Rabu sore (10/9/2025).
Momen paling mengharukan terjadi ketika Ipuk memeluk erat Naura, siswi kelas I SD, yang menangis tersedu memanggil ibunya. Selama dua bulan terakhir, Naura tinggal di Sekolah Rakyat yang berasrama di Gedung Pendidikan dan Pelatihan PNS, Desa/Kecamatan Licin.
“Ibuk… Ibuk…,” lirih Naura sambil terisak di pelukan Ipuk. Sambil memangku bocah 6 tahun itu, Ipuk mengusap pipi dan pundaknya untuk menenangkan. Air mata pun tak terbendung, baik dari Ipuk maupun pejabat yang hadir mendampinginya.
Tangis semakin pecah ketika kelompok paduan suara siswa SMP dan SMA Sekolah Rakyat membawakan lagu “Ibu” karya Rara Tarmizi yang dipopulerkan Haddad Alwi. Banyak siswa dan hadirin larut dalam suasana haru tersebut.
Bupati Ipuk memberikan semangat kepada para siswa agar tetap tegar menempuh pendidikan di sekolah berbasis asrama itu.
“Sekolah ini adalah bekal untuk masa depan kalian. Kami tahu kalian rindu rumah, rindu orang tua. Tapi yakinlah apa yang kalian perjuangkan saat ini akan menjadi jalan menuju masa depan yang lebih baik,” ucap Ipuk.
Sekolah Rakyat Banyuwangi saat ini menampung 125 siswa, terdiri dari 25 siswa SD, 50 SMP, dan 50 SMA. Seluruh kebutuhan pendidikan dan asrama ditanggung pemerintah untuk meringankan beban keluarga tidak mampu.
Dalam kunjungan tersebut, Ipuk didampingi oleh Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra, serta jajaran Pemkab Banyuwangi. Kapolresta Rama menyampaikan apresiasinya terhadap semangat para siswa.
“Anak-anak di sini luar biasa. Meski jauh dari keluarga, mereka tetap bersemangat belajar. Polresta Banyuwangi siap mendukung upaya pemerintah daerah dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan nyaman,” tegas Kapolresta Rama.
Para siswa pun mengaku senang bisa bersekolah di SRT. Hasyiela Zahra, siswi kelas 10 SMA, menyebut sekolah ini membuatnya merasa seperti memiliki keluarga baru.
“Di sini kebutuhan makan dan pendidikan kita terjamin. Kita juga bisa bertemu banyak teman, rasanya seperti saudara,” ungkapnya.
Senada, Erlangga Frenky, siswa kelas 2 SMP, mengatakan keberadaan Sekolah Rakyat sangat membantu keluarganya.
“Bisa meringankan beban orang tua karena gratis. Suasananya nyaman dan banyak teman, jadi menyenangkan,” katanya.