Detik DinamikaDetik DinamikaDetik Dinamika
  • Home
  • Polri
  • Umum
  • TNI
  • Sosial
  • Kriminal
Search
  • Advertise
  • Redaksi
© 2025 - Detik Dinamika
Reading: Ketua APPM Soroti Fenomena Sengkuni: Cermin Kelicikan dari Pewayangan hingga Politik Kontemporer
Share
Sign In
Notification Show More
Font ResizerAa
Font ResizerAa
Detik DinamikaDetik Dinamika
  • Home
  • Politik
  • Pendidikan
  • Kriminal
  • Nasional
  • Opini
  • Pemerintahan
  • Polri
  • Sosial
  • TNI
  • Umum
Search
  • Home
  • Polri
  • Umum
  • TNI
  • Sosial
  • Kriminal
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Advertise
  • Redaksi
© 2025 - Detik Dinamika
Detik Dinamika > Blog > Opini > Ketua APPM Soroti Fenomena Sengkuni: Cermin Kelicikan dari Pewayangan hingga Politik Kontemporer
Opini

Ketua APPM Soroti Fenomena Sengkuni: Cermin Kelicikan dari Pewayangan hingga Politik Kontemporer

Buang Sucipto
Buang Sucipto Published 28/07/2025 61 Views
Share
SHARE

Banyuwangi – Detik dinamika.com // Ketua Aliansi Pemuda Peduli Masyarakat (APPM) menyampaikan pernyataan kritis terhadap maraknya perilaku politik manipulatif yang dinilai serupa dengan karakter Sengkuni dalam dunia pewayangan Jawa. Istilah “Sengkuni” saat ini kembali ramai digunakan publik sebagai sindiran terhadap aktor politik yang kerap menebar fitnah, hoaks, dan adu domba demi kekuasaan.

Dalam perspektif budaya, Sengkuni merupakan tokoh antagonis pewayangan yang sejak lahir dirasuki Batara Dwapara—roh halus dari Kahyangan Argawuni yang dikutuk turun ke dunia akibat kelicikannya. Ia menjelma sebagai Harya Suman, bayi Kerajaan Gandara yang kelak tumbuh menjadi Sengkuni, sosok manipulatif dan haus kuasa.

Setelah mengabdi kepada Prabu Panda Dewanata, Sengkuni memfitnah Patih Gandamana hingga berhasil merebut kekuasaan. Ketua APPM menilai narasi ini relevan dalam konteks kekinian, di mana kecerdasan sering disalahgunakan untuk menjatuhkan pihak lain secara tidak etis.

Menurut APPM, istilah “Sengkuni” kini menjadi idiom sosial yang mencerminkan kritik publik terhadap praktik politik yang menyesatkan. Dalam dunia nyata, banyak pemimpin yang memanfaatkan konflik sebagai alat perebutan kekuasaan, mengabaikan etika dan kepentingan rakyat.

Dalam narasi pewayangan kontemporer, muncul pula figur fiktif Sri Paduka Raja Amas Ketem Wijoyo dari Kraton Dalambangan yang digambarkan sombong dan enggan merangkul para abdi dalem serta Pandito. Kekikirannya menyebabkan krisis kepemimpinan yang menyinggung tatanan sosial kerajaan.

Melihat ketimpangan tersebut, Prabu Jaga Malam bangkit memimpin perlawanan demi mewujudkan keadilan dan kesejahteraan rakyat. Aksi kudeta itu dikenang sebagai Pemberontakan Sungkil Emprit, simbol pembebasan terhadap kepemimpinan yang lalim dan egoistis.

Ketua APPM menilai, kisah tersebut bukan sekadar fiksi pewayangan, tetapi cerminan kondisi aktual bahwa rakyat membutuhkan pemimpin yang adil, bukan yang berkuasa tanpa empati. Kepemimpinan sejati mengandung tanggung jawab, bukan sekadar posisi.

Dengan rilisan ini, APPM mengajak masyarakat—terutama generasi muda—untuk lebih peka terhadap dinamika kekuasaan dan berani menolak praktik politik kotor. Seperti Prabu Jaga Malam, keberanian melawan ketidakadilan adalah bentuk nyata cinta pada bangsa dan rakyat.

Redaksi

SOURCES: M Ropig Ketua APPM Banyuwangi
VIA: Buang
Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print
Previous Article Prestasi Luar Biasa, Atlet Taekwondo Polresta Banyuwangi Raih 12 Medali di Kapolri Cup VI Semarang
Next Article Pernah Aktif Menjadi Anggota Pecinta Alam, Inilah Alasan Bondan Madani Menyoroti Tambang Emas
Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *



Stay Connected

136kSubscribersSubscribe
TiktokFollow
TelegramFollow
Google NewsFollow
4.4kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Latest News

Polri dan TNI Tegaskan Sinergi Pulihkan Keamanan Pasca Demo
Polri 06/09/2025
Polda Jatim Tetapkan 9 Tersangka Pembakar Gedung Negara Grahadi 8 Diantaranya ABH
Polri 06/09/2025
Polda Jatim Ungkap Fakta Kerusuhan di Surabaya Amankan 315 orang Tetapkan 33 Tersangka
Polri 06/09/2025
Polresta Banyuwangi Ambil Langkah Tegas Terkait Video Viral di Akun TikTok @celah.id Dugaan Modus Titip Tilang
Polri 05/09/2025
Detik DinamikaDetik Dinamika
Follow US
© 2025 - Detik Dinamika
Welcome Back!

Sign in to your account


Lost your password?