Banyuwangi – Detik dinamika.com // Sebuah kabar menggembirakan datang dari SMAN 1 Banyuwangi. Ratusan ijazah milik siswa yang telah lulus tahun ajaran 2024/2025 akhirnya dibagikan secara penuh tanpa adanya persyaratan tambahan dari pihak sekolah.
Kebijakan ini diapresiasi luas oleh para orang tua dan siswa, yang sebelumnya khawatir ijazah tertahan karena alasan administrasi atau kewajiban pembayaran tertentu. Namun, pihak sekolah memastikan bahwa pembagian ijazah dilakukan sepenuhnya berdasarkan hak siswa, bukan atas dasar kemampuan ekonomi.
“Ijazah adalah hak mutlak siswa setelah menyelesaikan pendidikannya. Tidak ada alasan bagi sekolah untuk menahan atau mensyaratkan pembayaran apapun dalam proses pengambilan ijazah,” ujar Kepala SMAN 1 Banyuwangi, Nursamsudin, S.T, M.Pd., Rabu (08/07/2025).
Langkah ini dinilai sebagai bentuk nyata dari kepedulian terhadap prinsip pendidikan yang inklusif dan berkeadilan, sejalan dengan aturan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang melarang penahanan ijazah dengan alasan tunggakan.
Disisi lain, wali murid menyampaikan rasa terima kasihnya atas keputusan sekolah tersebut.
“Alhamdulillah, anak saya bisa langsung menggunakan ijazahnya untuk mendaftar ke perguruan tinggi. Kami tidak diberi syarat apapun, ini sangat membantu,” kata salah satu orang tua siswa.
Kebijakan ini diharapkan menjadi contoh bagi sekolah lain di Banyuwangi dan daerah-daerah lain, agar lebih menjunjung tinggi hak-hak peserta didik, khususnya dalam hal akses terhadap dokumen pendidikan yang penting bagi masa depan mereka.