Jakarta – Detik dinamika.com // Keputusan pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (KOMDIGI) memblokir fitur TikTok Live menuai kritik keras dari para kreator dan afiliator. Kebijakan ini dianggap merugikan banyak pihak karena langsung memutus sumber pendapatan utama bagi pelaku usaha digital dan kreator kecil. Menurut mereka, langkah sepihak ini melemahkan roda ekonomi kreatif yang selama ini berkembang pesat melalui platform digital.
Afiliator TikTok, Kiel Gallagher, menilai kebijakan tersebut tidak proporsional. Ia menyoroti ketimpangan pemerintah yang begitu cepat menutup akses TikTok Live, namun lamban menindak peredaran judi online dan situs pornografi. Hal senada disampaikan Arif Gallagher yang menyebut pemblokiran ini menjadi pukulan telak bagi banyak kreator, bahkan menyebabkan karyawan kreator terancam pemutusan hubungan kerja maupun pemotongan gaji.
Tak hanya soal ekonomi, isu ini juga dianggap berkaitan dengan kebebasan berekspresi. Juhu Gallagher menegaskan pemblokiran TikTok Live mencerminkan tren pembungkaman aspirasi rakyat dan wajah represif aparat terhadap kritik. Ia menilai pemerintah cenderung bias dalam mengambil kebijakan, di mana aspirasi masyarakat sering dihadapi dengan keras, sementara persoalan besar seperti judi online justru ditangani lamban.
Menutup pernyataan, Kiel Gallagher berharap pemerintah lebih bijak dalam merumuskan regulasi digital. Ia meminta agar kebijakan tidak dibuat sepihak tanpa mempertimbangkan dampak luas terhadap rakyat. “Kami berharap pemerintah lebih memanusiakan rakyat dengan menghadirkan solusi, bukan sekadar pemblokiran,” tegasnya