Banyuwangi – Detik dinamika.com // Mantan Wakil Ketua Koral Wangi, Faiq, angkat bicara terkait dinamika organisasi pasca wafatnya almarhum Jos Rudi yang dikenal sebagai salah satu tokoh Ketua Koral Wangi.
Menurut Faiq, keberadaan Koral Wangi hampir 8 bulan sempat dinilai “mati suri” tidak ada pergerakanq. Ia mengaku dipanggil sebagai wakil ketua oleh keluarga Jos Rudi di rumah Haji Paidi, salah satu penasehat Koral Wangi, untuk kembali menggerakkan roda organisasi.
“Saya merasa mendapat amanah karena saat itu Koral Wangi sudah mati suri. Saya pun mengumpulkan teman-teman yang senasib dan sejalan untuk menghidupkan kembali mesin organisasi,” ujarnya, Senin (25/08/2025).
Namun, langkah tersebut rupanya menimbulkan gesekan. Faiq menyebut ada pihak-pihak yang tiba-tiba mengaku sebagai bagian dari Koral Wangi meski saat organisasi dianggap vakum mereka tidak pernah muncul.
“Selama Koral Wangi mati suri, ke mana mereka? Kok sekarang ada mengaku-ngaku,” tegasnya.
Faiq juga menjelaskan sempat ada pihak yang mempertanyakan Anggaran Dasar dan mekanisme organisasi. Namun, menurutnya hal itu di luar kewenangan. Bahkan, keluarga almarhum Jos Rudi akhirnya menolak penggunaan nama Koral Wangi karena sering terjadi perdebatan.
“kemarin saya menjadi ketua Koralwangi Mulai hari ini saya sudah mundur dari koral wangi, saya tidak mungurusi Koralwangi lagi. Atas masukkan dari penasehat (haji Paidi) maka gantilah dengan nama Asosiasi Serangan Buruh Tambang Banyuwangi (Serbu Tambang Wangi),” tambah Faiq.
Dengan demikian, mandat perjuangan yang sebelumnya diemban Koral Wangi kini resmi dialihkan ke wadah baru bernama Serbu Tambang Wangi.
Sementara di sisi lain, salah satu pendiri Koral Wangi, Aris, memiliki pandangan berbeda. Ia menegaskan bahwa organisasi tersebut belum resmi dibubarkan. Menurut Aris, yang dibubarkan hanya kepengurusan di bawah Faiq, namun struktur keanggotaan Koral Wangi masih aktif.
“Badan hukum milik Koral Wangi juga masih aktif. Kalau ada pembubaran organisasi seharusnya melalui rapat anggota terlebih dahulu. Sebelum dibubarkan harus ada rapat anggota dulu, lah saya sendiri belum ada rapat anggota,” tegas Aris.