Banyuwangi – Detik dinamika.com // Kualitas Kantor DPC Gerindra Banyuwangi menuai sorotan tajam. Meski mendapat kucuran dana Bantuan Partai Politik (Banpol) yang cukup besar, kondisi kantor dinilai tidak mencerminkan kapasitas partai sebesar Gerindra. 19-08-2025.
Publik mempertanyakan sejauh mana keseriusan pengurus, khususnya Ketua DPC, dalam mengelola dana Banpol.
Data Yang Kami Punya, Gerindra Banyuwangi menerima Banpol Kurang Lebih sekitar Rp230 juta pada 2023 dan melonjak menjadi Rp560 juta di 2024. Jumlah itu bukan angka kecil. Dengan dana sebesar itu, seharusnya perbaikan dan peningkatan fasilitas kantor bisa diwujudkan, bukan justru membiarkan kantor DPC terlihat apa adanya dan jauh dari kata layak.
Kondisi ini menimbulkan tanda tanya besar: ke mana aliran dana tersebut? Kantor DPC yang seharusnya menjadi pusat aktivitas politik justru tampak tak berbanding lurus dengan besarnya Banpol yang diterima. Padahal kantor adalah simbol kekuatan partai dan wajah profesionalitas organisasi di hadapan kader maupun masyarakat.
Sorotan paling tajam tertuju pada Ketua DPC Gerindra Banyuwangi. Publik menilai, sebagai pemimpin struktural di daerah, Ketua DPC seharusnya mampu memastikan Banpol digunakan dengan tepat sasaran, termasuk untuk membangun kantor yang layak. Jika hal mendasar seperti kantor saja tidak terurus, bagaimana publik bisa percaya partai akan serius mengurus kepentingan rakyat?
Kritik juga muncul terkait transparansi penggunaan Banpol. Tanpa penjelasan terbuka, wajar jika masyarakat menduga dana besar itu tidak dimanfaatkan sesuai prioritas. Ketua DPC semestinya tampil memberikan klarifikasi, bukan membiarkan isu berkembang liar dan merusak citra partai yang sedang berusaha memperluas pengaruh di Banyuwangi.
Dengan situasi ini, desakan agar Gerindra Banyuwangi berbenah semakin kuat. Kantor DPC bukan sekadar bangunan, melainkan simbol tanggung jawab politik. Publik kini menunggu jawaban konkret dari Ketua DPC Gerindra Banyuwangi: apakah akan membiarkan sorotan ini berlanjut, atau segera membuktikan keseriusan membenahi kelemahan internal partai.
Redaksi