BANYUWANGI – Detik dinamika.com // Gelaran Tour de Banyuwangi Ijen (TdBI) 2025 yang berlangsung pada 28–31 Juli 2025 mendapatkan respons positif dari berbagai kalangan. Salah satunya datang dari Ari Bagus Pranata, Mahasiswa Ilmu Hukum yang melihat TdBI bukan hanya sebagai ajang olahraga, tapi juga cermin keberhasilan daerah dalam menembus panggung internasional.
“Sebagai mahasiswa Ilmu Hukum, saya sangat mengapresiasi keberhasilan Banyuwangi mempertahankan TdBI di kalender resmi UCI. Ini menunjukkan tata kelola event olahraga yang profesional dan konsisten, serta memberi manfaat luas bagi masyarakat, pariwisata, hingga ekonomi lokal,” ujar Ari.
TdBI 2025 menjadi satu-satunya lomba balap sepeda road race di Indonesia yang terdaftar dalam agenda resmi Union Cycliste Internationale (UCI). Ajang ini diikuti oleh 100 pembalap dari 24 negara di lima benua, dan menempuh jarak 593 km dalam empat etape, dengan 75 persen peserta merupakan pembalap mancanegara.
Menurut Ari, keberhasilan Banyuwangi menyelenggarakan event berkelas dunia juga menjadi cermin praktik tata pemerintahan yang baik (good governance).
“Konsistensi pemerintah daerah dan komitmen dalam mengelola event ini juga menunjukkan bentuk tanggung jawab publik yang dapat menjadi teladan dalam pengelolaan sektor lain, termasuk dalam penegakan hukum dan transparansi,” tambahnya.
Dirinya juga berharap agar TdBI terus dikembangkan bukan hanya sebagai olahraga semata, namun juga sebagai alat diplomasi daerah. “Event ini bukan hanya kebanggaan warga Banyuwangi, tapi juga Indonesia. Kita bisa membuktikan bahwa daerah punya kapasitas tampil dalam panggung global,” pungkas Ari.