Detik DinamikaDetik DinamikaDetik Dinamika
  • Home
  • Polri
  • Umum
  • TNI
  • Sosial
  • Kriminal
Search
  • Advertise
  • Redaksi
© 2025 - Detik Dinamika
Reading: Rakyat Menggugat! Pelapak BCM Keukeuh Nang Kene Wae, Tolak Relokasi Bermantel Revitalisasi
Share
Sign In
Notification Show More
Font ResizerAa
Font ResizerAa
Detik DinamikaDetik Dinamika
  • Home
  • Politik
  • Pendidikan
  • Kriminal
  • Nasional
  • Opini
  • Pemerintahan
  • Polri
  • Sosial
  • TNI
  • Umum
Search
  • Home
  • Polri
  • Umum
  • TNI
  • Sosial
  • Kriminal
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Advertise
  • Redaksi
© 2025 - Detik Dinamika
Detik Dinamika > Blog > Umum > Rakyat Menggugat! Pelapak BCM Keukeuh Nang Kene Wae, Tolak Relokasi Bermantel Revitalisasi
Umum

Rakyat Menggugat! Pelapak BCM Keukeuh Nang Kene Wae, Tolak Relokasi Bermantel Revitalisasi

Buang Sucipto
Buang Sucipto Published 29/06/2025 38 Views
Share
SHARE

BANYUWANGI, Detik dinamika.com // Pemerintah Kabupaten Banyuwangi kembali menggulirkan wacana revitalisasi Taman Blambangan. Namun yang menjadi sorotan tajam, terselip rencana relokasi ratusan pelapak UMKM yang selama bertahun-tahun setia menghidupkan kawasan ini setiap Minggu pagi dalam agenda Banyuwangi Creative Market (BCM), yang dulunya dikenal sebagai Car Free Day (CFD).

Bukan tanpa sebab BCM menolak. Wacana relokasi ke Jalan Achmad Yani, persis di depan kantor Pemkab Banyuwangi, dinilai justru akan memporak-porandakan ekosistem ekonomi kerakyatan yang telah lama tumbuh. Dalam lima jam operasional tiap Minggu pagi, BCM mampu mencatatkan perputaran uang mencapai Rp125 juta. Angka ini bukan sekadar transaksi, tapi napas bagi ratusan keluarga pelaku UMKM.

“Kami tidak menolak revitalisasi. Tapi kalau bicara relokasi, kami keukeh tetap Nang Kene Wae (NKW). Karena relokasi bukan solusi, justru ancaman nyata bagi ekonomi rakyat,” tegas Rahmad, Ketua BCM, dalam forum konsolidasi yang digelar Minggu pagi (29/6/2025) di Taman Blambangan.

Rahmad menekankan, BCM bukan sekadar tempat jualan. “Ini ruang hidup rakyat, ruang kreativitas, ruang kebersamaan. Kalau dipindahkan seenaknya, lalu di mana letak keberpihakan Pemkab pada rakyat kecil?”

Sikap tegas juga disampaikan Muhammad Lutfi, pembina BCM, mantan Camat Banyuwangi sekaligus inisiator dan pendiri pasar kreatif ini. “Harus dievaluasi dan dikaji dulu terkait rencana revitalisasi yang berdampak relokasi itu.
Karena BCM CFD telah memberikan kemanfaatan yang luar biasa dalam kemandirian ekonomi masyarakat,” tandas Lutfi.

Penolakan ini tak berdiri sendiri. Tim Rumah Kebangsaan Basecamp Karangrejo (RKBK) Banyuwangi menyatakan siap mengadvokasi BCM secara total. Ketua RKBK, Hakim Said, SH, menyebut relokasi adalah bentuk pengabaian terhadap ekonomi rakyat.

“Kepentingan ekonomi rakyat harus diberi ruang. Jangan sampai ini bernasib seperti Pasar Sobo yang direvitalisasi jadi TWT dan AWT, lalu mangkrak! Kini rakyat kembali jadi korban,” tegas Hakim Said.

Ia juga mengingatkan, pelapak BCM hanya memanfaatkan area taman selama 4–5 jam di hari Minggu, tanpa merusak fasilitas publik. “Apa sih salahnya rakyat kecil meramaikan taman, memberi kehidupan ekonomi, ketimbang taman kosong dijadikan proyek gagah-gagahan?”

Andi Purnama, pengamat kebijakan publik dan pengurus RKBK, menilai arah kebijakan ini menunjukkan watak tata kota yang makin menjauh dari rakyat. “Revitalisasi yang meminggirkan rakyat adalah pembangunan yang gagal. Kota bukan hanya milik investor dan event. Kota harus menjadi rumah bagi seluruh lapisan warga.”

Sementara itu, Herman Sjahthi, tokoh pemuda dan akademisi yang tergabung dalam RKBK, menegaskan, “Ini bukan semata soal tempat jualan. Ini soal hak warga atas ruang hidup. Suara-suara kecil dari pinggir taman itu justru denyut kehidupan kota.”

BCM dan RKBK bersikap jelas: revitalisasi boleh, tapi jangan jadikan relokasi sebagai konsekuensi. Rakyat harus diberi tempat, bukan disingkirkan.

Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Banyuwangi, Dwiyanto, S.Sos., M.Si, dikonfirmasi media terkait kapan pelaksanaan revitalisasi Taman Blambangan dan relokasi BCM ke JL. A Yani, depan kantor Pemkab Banyuwangi, pada Minggu (29/6/2025) sore, belum memberikan jawabannya.

SOURCES: Hakim Said SH
VIA: Buang
Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print
Previous Article Kunjungan wisatawan membludak di Pantai Pulau Merah, Banyuwangi, pada Bulan 1 Muharram 1447 H.
Next Article Pdt. Dr. Luki Kunjungi RKBK Banyuwangi: Di Sini, Toleransi Bukan Sekadar Wacana
Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *



Stay Connected

136kSubscribersSubscribe
TiktokFollow
TelegramFollow
Google NewsFollow
4.4kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Latest News

Kapolri Resmikan SMA Kemala Taruna Bhayangkara di Yogyakarta
Polri 21/07/2025
Suwito Ketua fraksi Gerindra Komisi IV Kecam Keras Aktivitas Tambang Emas BSI di Tumpang Pitu: “CSR Tak Jelas
Politik 21/07/2025
Suwito: DPRD Siap Tindaklanjuti Desakan GMBI, Miras Ilegal Harus Diberantas!
Pemerintahan 21/07/2025
Wakil Ketua DPRD dan Ketua Praksi Gerindra Komisi 4 Terima GMBI: Bahas Bahaya Miras Ilegal
Umum 21/07/2025
Detik DinamikaDetik Dinamika
Follow US
© 2025 - Detik Dinamika
Welcome Back!

Sign in to your account


Lost your password?